headerphoto
Tampilkan postingan dengan label Subuh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Subuh. Tampilkan semua postingan

Apakah cara tidur itu harus kita pelajari? Ya. Kita harus belajar bagaimana cara tidur yang benar, yaitu cara yang dianjurkan Rasulullah SAW. Bagaimana cara tidur seperti ini?

Tidur lebih awal

Ini bukan sesuatu yang remeh, juga bukan diperuntukkan bagi anak-anak saja. Tetapi , hal itu merupakan sunnah ilahiyyah dan sunnah nabawiyyah. Penelitian ilmiah dan nalar pun menguatkan pendapat itu. Ini merupakan bukti keunggulan ajaran Islam!

Allah SWT telah menjadikan semua makhluk tidur pada waktu malam dan bangun di siang hari. Hal ini berlaku bagi segala macam binatang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan. Demikian pula tabiat manusia. Karena itulah, Allah menjadikan matahari menerangi manusia di siang hari sebagai ungkapan kecintaan-Nya pada mereka agar mereka bangun. Allah menjadikan malam itu gelap untuk memudahkan mereka tidur. Ini merupakan bukti adanya Allah. Dengan seperti itu saja, masih banyak manusia yang mengingkari.

Mereka mengira -khususnya para pemuda- seseorang bisa disebut perkasa bila mampu begadang malam dalam waktu yang panjang, lalu pada siang hari dihabiskan untuk tidur. Dimanakah letak keperkasaannya?


Allah berfirman:
"Allahlah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya, dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilempahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." (Ghafir: 61)

Allah menciptakan tubuh kita, memberinya hormon, mengatur semua sendi-sendinya, yang semuanya beristirahat di waktu malam dan bekerja di waktu siang. Apabila manusia menyalahi ini, maka alat-alat tubuhnya tidak akan bekerja dengan baik.

Mereka yang mempelajari struktur tubuh manusia dan alam, telah menemukan rahasia ini. Para peneliti memberikan nasihat supaya tidur lebih awal dan bangun lebih cepat (pada waktu shalat Subuh). Penelitian ini ditemukan setelah beberapa abad tertulis dalam kitab Allah SWT dan sunnah Nabi SAW. Akan tetapi yang paling menyedihkan, mereka sudah mengerjakan ini, sementara kita malah mengabaikannya.

Yang motivasi orang-orang Amerika, Jepang, Cina, Jerman, Inggris, atau bangsa lain yang dikenal bersemangat dalam mencari harta dunia, sesungguhnya adalah nilai-nilai Islam.


Ini bukan penemuan baru atau peraturan baru. Mereka yang telah mencapai kemajuan berupa materi dan kehidupan teratur bukan karena apa-apa, kecuali mereka berjalan di atas sunnah kauniah (aturan alam) yang ditetapkan Allah SWT. Allah telah menjanjikan bahwa orang mereka yang menjalaninya akan menggapai apa yang diinginkan. Tak peduli mukmin, fasik, atau kefir.

"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada meraka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan." (Hud: 15)

Satu pertanyaan buat Anda: mengapa Anda tidak tidur di awal waktu? Mengapa orang-orang Islam menghabiskan malam dengan begadang?

Sebagian besar umat Islam menghabiskan malamnya dengan begadang di depan televisi. Padahal mereka menyadari lebih banyak dampak negatifnya dibanding nilai postifnya. Waktu mereka habis dan tenaga hilang sia-sia begitu saja.

Sebagaimana yang lain menghabiskan waktu dalam kerja mereka. Meski mereka bekerja dengan sungguh-sunguh, namun waktu yang penuh berkah di pagi hari berlalu begitu saja. Itu karena mereka tidak akan mampu untuk bangun pagi-pagi sekali.

Ada sebagian kaum muslimin yang lain lagi. Mereka tengah menuntut ilmu, baik laki-laki maupun perempuan, selalu begadang malam untuk belajar. Padahal ahli kedokteran telah sepakat, otak sangat berkonsentrasi di pagi hari, dan adalah lebih berberkah seribu kali lipat bila seorang pelajar menyempatkan belajar setelah Subuh daripada begadang malam.

Golongan yang lain lebih parah dari sebelumnya. Mereka adalah sebagian pemuda yang nongkrong di kedai-kedai kopi dan kafe sampai menjelang fajar. Mereka sibuk dengan berbagai permainan sembari mengenggak bermacam-macam minuman. Mereka menghambur-hamburkan waktu. Mulai dari permainan videogame, asyik browsing internet, bermain bilyard, atau kebiasaan nongkrong di pinggir jalan sambil menghisap rokok. Serta masih banyak yang lebih parah dari itu.

Hai orang-orang muslim, sadarlah! kita tidak akan mendapatkan tempat mulia di antara umat-umat yang ada sekarang dengan cara hidup yang sudah terbalik dari ketentuan Allah. Kita tidak akan mendapatkan tempat di antara orang-orang mukmin di akhirat nanti dengan menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban terhadap Allah SWT.

Rasulullah sebagai pembimbing yang agung telah mengajari kita dan seluruh umat agar tidur lebih awal semampu mungkin. Agar kita mampu memanfaatkan waktu malam dan siang dengan baik.

Diriwayatkan Imam Bukhari dan Iman Muslim dari Abu Barzah RA bahwa Rasulullah SAW tidak suka tidur sebelum Isya' (supaya tidak ketingalan shalat Isya'), dan tidak suka ngobrol sesudahnya.


Tidak ada pembicaraan setelah Isya', kecuali kerena kebutuhan yang jelas dan kemaslahatan yang tidak bisa ditangguhkan lagi. Bila memang ada kepentingan yang mendesak setelah Isya', dilakukan dalam tempo yang sangat singkat.

Demikian, Islam adalah metode yang begitu sempurna. Tidak ada celah untuk memberikan tambahan pada ajaran Islam ini pada semua sisi, apalagi standar keinginan hawa nafsu.

Islam merupakan satu rangkaian. Kalau Anda mengambilnya secara keseluruhan tentu akan bermanfaat bagi Anda baik di dunia maupun di akhirat. Namun apabila Anda memilah-milah sesuai dengan keinginan hawa nafsu Anda, dia tidak akan memberi manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

"Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa." (Al-An'am: 153)

Kita memohon agar Allah SWT menuntun kepada apa yang bermanfaat bagi kita, dan memberikan manfaat dari segala sesuatu yang kita ketahui.

Sumber: buku Misteri Shalat Subuh karya Dr. Raghib As-Sirjani

Lanjut baca »»

Pernahkah Anda terbangun saat adzan Subuh berkumandang, namun tiba-tiba terbersit dalam pikiran, "Aaah lima menit lagi biar segar!" Apa yang terjadi? Bukan lima menit, tapi kita tertidur pulas hingga Sholat Subuh pun baru dikerjakan jam 6 pagi. Ini contoh bisikan jahat dari jin yang mendampingi kita.

Rasulullah saw. bersabda, "Setiap diri kamu punya pendamping dari jin dan malaikat." Para sahabat bertanya, "Termasuk engkau, wahai Rasulullah?" Nabi saw. menjawab, "Termasuk aku, tetapi Allah membantuku untuk menundukkannya kemudian dia masuk Islam sehingga jin yang mendampingiku tidak memerintahkan kecuali pada kebaikan." (H.R. Muslim dan Ahmad)
Keterangan ini secara eksplisit menjelaskan bahwa pada setiap manusia ada jin yang mendampinginya, biasa disebut jin qarin (pendamping). Bahkan, Rasulullah pun didampingi jin. Namun, jin yang mendampingi Rasulullah sudah masuk Islam sehingga jin tersebut hanya memerintahkan kebaikan. Sementara kita tidak tahu, apakah jin yang mendampingi kita ini muslim atau kafir? Kalau jin yang mendampingi kita muslim tentu akan memerintahkan atau mendorong pada kebaikan, tapi kalau kafir tentu akan memerintahkan pada keburukan. Karena itu kita harus mewaspadainya, jangan sampai terjerumus dengan bisikkan jin yang menyuruh pada keburukan.
Oleh sebab itu, dalam surat An-Naas kita diperintahkan untuk berlindung diri pada Allah swt. dari bisikan-bisikan jahat, baik dari bangsa jin ataupun manusia. "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan yang biasa tersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam hati manusia. Dari bangsa jin dan manusia.'" (Q.S. An-Naas 114:1-5)

Dikutip dari buku Menelanjangi Strategi Jin, karya kang Aam Amiruddin

Lanjut baca »»

Seorang penguasa Yahudi pernah berkata, “Kami baru takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan shalat Subuh seperti shalat Jum’at.”
Apa arti dibalik pernyataan ini?
Apa penguasa Yahudi tahu kondisi dan kelemahan umat Islam?
atau
Apa kekuatan dibalik shalat Subuh berjamaah layaknya jamaah shalat Jum’at?

Beberapa hari yang lalu, kita diingatkan dengan musibah jebolnya Situ Gintung yang menelan korban meninggal lebih dari seratus jiwa. Yang menarik adalah waktu terjadinya musibah tersebut, yaitu waktu Subuh.

Beberapa tahun kebelakang, di Aceh terjadi musibah yang sangat dahsyat dan kita diingatkan dengan korban meninggal lebih dari duaratus ribu jiwa. Yang menarik adalah awal waktu terjadinya musibah tersebut, yaitu waktu Subuh.

“Dua rekaat fajar (shalat sunnah sebelum Subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR Muslim)

Dunia dan segala isinya mulai dari bentuk harta benda, harta simpanan, kedudukan, usaha, segala yang menggiurkan dan menyenangkan, tidak akan sampai nilainya sebesar shalat sunnah Fajar dua rekaat!

Ini adalah sebuah Renungan, dan coba Anda renungkan!
Ini semua baru keutamaan sunnah Fajar. Lalu bagaimana dengan dua rekaat Fajar yang wajib, yaitu shalat Subuh?

Shalat Subuh berjamaah (bagi laki-laki) dan shalat pada awal waktu (bagi wanita) merupakan suatu masalah yang harus diperhatikan dalam kehidupan umat Islam. Hal ini diterapkan dalam rangka membangun umat Islam.

Shalat Subuh tepat waktu akan membiasakan hidup teratur dalam sehari penuh. Hidup dengan menapaki aturan yang diinginkan-Nya, yaitu aturan yang telah Allah SWT terapkan pada alam semesta agar berjalan dengan kaidah-Nya.

Shalat Subuh mengikat ketergantungan umat muslim pada Rabbnya sejak pagi sebagai permulaan hari. Dengan demikian umat Islam memulai hatinya dengan ketaatan, dzikir, shalat, dan doa. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah SWT sepanjang hari.

Hanya dengan dua rekaat shalat Subuh Anda berada dalam lindungan Raja dari semua raja, Yang menciptakan segala kehidupan, Yang mengatur dengan penuh ketelitian, Yang menghidupkan, dan Yang mematikan, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Apa yang sanggup mencelakai Anda bila Anda berada dalam penjagaan-Nya?
Siapa yang sanggup mencelakai Anda bila Anda berada dalam lindungan-Nya?
Jawabannya tidak ada.


Walau bencana dasyat melanda, atau bersekutunya jin dan manusia, tidak ada yang sanggup mencelakai bila Allah SWT melindungi kita.

Lanjut baca »»

Previous