Cara Hemat dan Efektif Instal Sistem Operasi pada Netbook atau Laptop
Harga komputer jinjing sekarang ini relatif terjangkau, mulai dari 2 jutaan. Bandingkan dengan 5 tahun kebelakang, dengan harga berkisar diatas 8 jutaan. Nah, diantara penyebab turunnya harga tersebut adalah tidak dipasangkan sistem operasi (dan beragam aplikasinya) yang bersifat komersil, seperti Windows dan tidak dipersenjatai Optical Drive.
Kawan yang berminat membeli netbook atau laptop tanpa kedua hal diatas, tentu akan memilih DVD Drive external sebagai media untuk memasang (installer) sistem operasi. Bagi yang memiliki uang lebih sekitar Rp 410.000,- tentu tidak jadi masalah membeli DVD external tersebut. Namun tahukah kawan ada yang lebih hemat dan lebih efektif memasang sistem operasi selain memakai DVD Drive external?
1. Gunakan SATA/IDE to USB Adaptor kit
Kelebihan:
- Media installer CD atau DVD
- Bisa digunakan untuk OS Windows
- Bisa digunakan untuk OS Linux
- Harga lebih murah sekitar Rp 125.000,-
- Bisa digunakan untuk transfer data Hard Disk
kekurangan:
- Harus mempunyai PC yang terpasang Optical Drive
- Harus bongkar pasang Optical Drive dari CPU PC
2. Gunakan Live USB
Kelebihan:
- Media installer USB Flash Disk
- Bisa digunakan untuk OS Linux
- Harga lebih murah sekitar Rp 150.000,-
- Masih bisa digunakan sebagai media penyimpanan data
- Tidak perlu setrum (power supply) tambahan
- Ukuran kecil
- Mudah dibawa kemana-mana
kekurangan:
- Belum bisa digunakan untuk OS Windows
Mau installer sistem operasi menggunakan DVD External, SATA/IDE to USB Adaptor, atau Live USB, ingat pesan kawan saya. Dia bilang: "Jangan menggunakan OS bajakan. Selain melanggar UU Hak Cipta juga akan menimbulkan ketergantungan, yang akhirnya melahirkan generasi pembajak... "
Tambahan: yang mau Live USB OS Linux Mint 9 Isadora, silahkan baca Live USB Linux Mint 9 Isadora untuk Instalasi OS pada Netbook atau Laptop
Kawan yang berminat membeli netbook atau laptop tanpa kedua hal diatas, tentu akan memilih DVD Drive external sebagai media untuk memasang (installer) sistem operasi. Bagi yang memiliki uang lebih sekitar Rp 410.000,- tentu tidak jadi masalah membeli DVD external tersebut. Namun tahukah kawan ada yang lebih hemat dan lebih efektif memasang sistem operasi selain memakai DVD Drive external?
1. Gunakan SATA/IDE to USB Adaptor kit
Kelebihan:
- Media installer CD atau DVD
- Bisa digunakan untuk OS Windows
- Bisa digunakan untuk OS Linux
- Harga lebih murah sekitar Rp 125.000,-
- Bisa digunakan untuk transfer data Hard Disk
kekurangan:
- Harus mempunyai PC yang terpasang Optical Drive
- Harus bongkar pasang Optical Drive dari CPU PC
2. Gunakan Live USB
Kelebihan:
- Media installer USB Flash Disk
- Bisa digunakan untuk OS Linux
- Harga lebih murah sekitar Rp 150.000,-
- Masih bisa digunakan sebagai media penyimpanan data
- Tidak perlu setrum (power supply) tambahan
- Ukuran kecil
- Mudah dibawa kemana-mana
kekurangan:
- Belum bisa digunakan untuk OS Windows
Mau installer sistem operasi menggunakan DVD External, SATA/IDE to USB Adaptor, atau Live USB, ingat pesan kawan saya. Dia bilang: "Jangan menggunakan OS bajakan. Selain melanggar UU Hak Cipta juga akan menimbulkan ketergantungan, yang akhirnya melahirkan generasi pembajak... "
Tambahan: yang mau Live USB OS Linux Mint 9 Isadora, silahkan baca Live USB Linux Mint 9 Isadora untuk Instalasi OS pada Netbook atau Laptop
ada gk untu live usb yang bisa di gunaan pada windows...?????
BalasHapusBelum ada bos. Sekedar informasi, Windows yang 'matre' meluncurkan produknya berupa CD atau DVD, sedangkan Linux yang terbuka membagikan produknya berupa image CD atau DVD, atau yang lebih dikenal dengan iso file.
BalasHapusIso file ini yang kemudian bisa kita buat menjadi Live USB sebuah Operating System pada Note Book
Mantep agan... setia ama linux,,
BalasHapuskalo ane mah susah gan...banyak ktakutannya..wkwkwk.. selain di kuliah ane banyak pake software-software yang berjalan di windows..kek photocoy...coreldrw ama dw dll, terus nyang pake jg jarang kayaknya..ane tkut gada support gt gan ktika trjadi krusakan...wkwkwk
@ Egi Marta Nugraha: Windows dan Linux bisa berjalan berdampingan, istilahnya dual boot. Jadi kita bisa belajar Linux tanpa khawatir kehilangan Windows. Tapi apa Windows dan software-softwarenya ori atau oreo :f: bos?
BalasHapusWkakaka.. yang pasti origin lah, dari alun2..
BalasHapusPake dual boot rasa2an tanggung...pengen bener2 pindah nih, minta saran lah kang,, kalo distro yang cocok buad kek multimedia desain gitu, distro apa ya?...menurut akang Ubuntu Studio gimana??? Rencananya mau pindah kesitu...
Untuk urusan multimedia, saya kira Ubuntu Studio adalah pilihan yang bagus.
BalasHapusSeperti yang kita ketahui, Ubuntu Studio merupakan distro turunan Linux yang populer saat ini. Komunitasnya tersebar dimana-mana, sehingga memudahkan kita untuk sharing, seperti di http://ubuntu-indonesia.com
AYO kita gunakan Linux, gelorakan semangat open source, dan jauhi software-software bajakan.
Indonesia Bisa!
Ada masalah ni,, setelah penginstalan selesai, yang sebelumnya muncul peringatan2 bahwa tidak terinstall dengan benar, reboot tapi tidak masuk ke desktopnya.. napa ya... tulisannya kira2 banyak mount2 nya gitu..wkwkwk..bingung
BalasHapusEgi
Kira2 error nya seperti pada gambar ini kang
BalasHapushttp://i1235.photobucket.com/albums/ff425/egimartanugraha/Image033.jpg
Terus tulisannya kek gini
"Installation Step Failed"
An installation step failed, you can try to run the failing item again from the menu...bla...bla...
The Failing step is : Select and install software...
Gimana tuh ya kang.. ane pk unetbootqin waktu mengekstrak iso ubuntunya ke USB kang..
Maaf kang kagak login..pake kompi orang...hehehe...minjem
Egi
Sabar kang namanya juga belajar, ane dulu sama sering gagal seperti itu :e:
BalasHapusUntuk tahapan instalasi Linux Ubuntu atau distro turunannya, lebih baik gunakan dahulu versi Live CD. Dari sebuah file iso menjadi Live CD, silahkan baca
di http://planetcaang.blogspot.com/2009/10/mengenal-linux-dan-iso-file.html
Setelah Live CD sukses boot ke desktop, bisa kita buat versi Live USB nya, baca di
http://planetcaang.blogspot.com/2010/12/membuat-linux-ubuntu-live-usb-melalui.html
Berhasil... Masalahnya sekarang tinggal sound nya kang, kagak ada, terus hardisk terlihat tidak terpakai semua.. harusnya 300gb an lebih kang disini cuman ada 200an,, gimana tuh kang,, apa proses instalnya diulang aja?
BalasHapusUntuk masalah hardware yang tidak kompatibel :a:, seperti sound tidak bunyi, bisa dengan upgrade atau downgrade kernel, ane punya postingannya tinggal dilihat aja di Daftar Isi.
BalasHapusKalo harddisk dari 300 GB terlihat hanya 200 GB, besar kemungkinan saat instalasi, proses Mount tidak sempurna atau ada partisi harddisk yang tidak ter-Mount. Cara cepatnya ya instal ulang we kang lah, beh teu lieur
QUOTE
BalasHapus"Install ulang weh kang lah, beh teu lieur"
Betul itu, wkakaka.. akhirnya jd pk ubuntu yg biass aj dah kang... lebih simpel installnya...
Btew.. makasih saran2 nya..
Sekalian kang.. kalau mau menginstal paket aplikasi yang sudah di downlod itu perintahnya bagaimana...
BalasHapusmisal :
Software namanya VLC.deb, terus saya simpan file tersebut di folder documents,,
jadi di terminal bagaimana memanggil file tersebut kang?
Kalo paket aplikasi Ubuntu yang berakhiran .deb cara instalnya gampang, tinggal dienter wae. Contohnya saat instal Opera Web Browser, baca di
BalasHapushttp://planetcaang.blogspot.com/2011/04/mencoba-web-browser-opera-di-os-linux.html
Dienter? didobel-klik?
BalasHapusKang...Ragu2 yeuh, kan ane instal ubuntu pake swap cuma 1gb an...terus yang buat root "/" 40gb an, recomendasi akang bagaimana (misal, ram 1gb, hd 320), rekomendasi besar swap berapa? dan root berapa?
Sumuhun, paket aplikasi Ubuntu yang berakhiran .deb seperti google-chrome-stable_current_i386.deb (Google Chrome) atau opera_11.10.2092_i386.deb (Opera), cara menginstalnya sama seperti pada os Windows, tinggal dienter atawa diklik-klik.
BalasHapuspartisi swap: 1 - 2 x ukuran RAM
partisi root: minimal 3 GB